CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
Daisypath Anniversary tickers

Selasa, 27 Desember 2011

Kisah Sepasang Suami Istri Yang Saling Melengkapi ( Kisah Nyata)

Untuk Sahabat2ku, ini sebuah kisah menyentuh hati dalam foto yang nyata.
Tuhan itu Maha adil dan Maha penyayang, Kisah sepasang suami istri yang sangat sederhana, melihat rata-rata sosok laki-laki nya itu bisa dinilai seorang pria yang cukup sempurna terutama dalam penampilannya, tapi dia mempunyai seorang istri yang mempunyai kelainan dalam fisiknya, dimana wanita tersebut tidak mempunyai kaki sama sekali total dari ujung kaki hingga ujung paha bahkan wanita itu tidak memiliki sama sekali pinggul(bagian dari pangkal paha hingga batas pinggang), jadi sulit sekali bila duduk karena tidak memiliki alas di bawah pinggang tersebut.

Tapi kebesaran Tuhan tentu lain, wanita tersebut memiliki suami yang cukup ganteng, masih muda dan sangat cukup sempurna mau memiliki dan mengasihi seorang wanita yang mempunyai cacaat fisik bawaan. Mereka sekarang dikaruniai dua orang anak yang sangat sempurna dan lucu sekali.
Silahkan sahabat menyimak satu persatu foto keluarga tersebut, tentu  melihatnya dengan hati yang sangat haru…. Dan semoga kita bisa belajar dr pengalaman keluarga kecil nan bahagia ini...




sumber: http://pemulihanjiwa.com/kisah-sepasang-suami-istri-yang-saling-melengkapi-kisah-nyata.html

Minggu, 25 Desember 2011

Taylor Swift - Back To Desember

I'm so glad you made time to see me.
How's life? Tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been good, busier than ever,
We small talk, work and the weather,
Your guard is up and I know why.

Cause the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses and I left them there to die.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night",
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping
Staying up playing back myself leavin'
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times,
I watched you laughing from the passenger side.
Realized that I loved you in the fall

Then the cold came, the dark days when fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was "Goodbye"

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night".
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time.

I miss your tanned skin, your sweet smile, so good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming,
If we loved again I swear I'd love you right...

I'd go back in time and change it but I can't.
So if the chain is on your door I understand.

But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night"
And I go back to December...
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing that I'd realize what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I'd go back to December, turn around and change my own mind

I'd go back to December all the time.
All the time

Minggu, 09 Oktober 2011

Pesona Kecantikan Batin Wanita Muslimah (Inner Beauty)


Malu karena Allah adalah perona pipinya…..Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya…..Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya……Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat……Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akherat….Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu……Tanganya selalu berbuat baik pada sesama….Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah…..Gelangnya adalah tawadhu…..Kalungnya adalah kesucian

Membaca sebait puisi yang tertulis di dalam buku Kotak kecantikan Ajaib yang ditulis oleh Ninih Muthmainnah atau yang biasa disebut teh ninih membuat saya berfikir bahwa mungkinkah bisa menjadi seperti apa yang beliau uraikan tersebut. Buku yang menjelaskan tentang lika-liku seorang muslimah, bagaimana pentingnya mengutamakan kecantikan batin dari pada hanya memperhatikan kecantikan fisik semata. Yahh..wanita dengan segala keindahanya..karena memang seperti itulah Allah menciptakan makhluk yang bernama wanita. Namun terkadang…kecantikan itu yang bisa membuat wanita menjadi penghuni neraka terbanyak dibandingkan laki-laki.Siapa sih yang tidak ingin disebut cantik? Semua wanita pasti menginginkannya. Berbagai macam cara dilakukan agar bisa terlihat cantik. Bahkan yang sebenernya tidak terlalu cantik, bisa mendadak jadi cantik kalau dia makeover tubuhnya disalon dan berdandan dengan pakaian yang modis. Halah…kayaknya butuh ekstra banyak doku deh kalau mau terus ngikutin hawa nafsu biar tetep di bilang cantik.
“eh…aku dah cantik blum”“
kira-kira…pantes gak ya aku dandan kaya gini”
“pakaian sama dandanan apaan sih yang lagi ngetrend saat ini, mau dunk di makeover kaya majalah itu”
“kira-kira si dia suka gak ya, tampilan cewek modis”

Bla…bla…bla….banyak deh rumpian yang sering kita denger kalo segenk wanita sudah ngomongin masalah penampilan atau kecantikan fisik. Memang cantik fisik itu penting juga, dan tidak bisa dianggap remeh. Tapi, apakah hanya sekedar cantik parasnya, mata yang indah, suara merdu? Tentu saja tidak. Kecantikan luar itu tidak akan bermakna tanpa ada kecantikan yang datang dari dalam. Waduuhh…apa lagi nih? Kecantikan batin atau bahasa kerenya Inner Beauty.

Terkadang kita pernah melihat atau berbicara dengan seseorang yang sebenarnya dari penampilan fisiknya biasa-biasa saja, tapi ada aura yang terpancar dari dirinya yang membuat kita merasa tertarik padanya. Nah! Pesona inilah yang disebut dengan Inner Beauty. Menurut buku yang saya baca ini, Inner Beauty adalah suatu kekuatan yang tidak terlihat memancarkan keindahan, karisma seseorang. Tetapi pengaruhnya dapat dirasakan oleh orang lain yang berada disekitarnya dan juga memiliki ketaqwaan kepada Allah. Wanita yang senantiasa memelihara ketaqwaan akan dapat mengalahkan kecantikan yang hanya dimiliki lahiriah saja.
Ciri wanita bertaqwa adalah mencintai Allah dan Rasulnya. menutup auratnya, melakukan ibadah-ibadah sunnah, berdzikir kepada Allah, bergaul dengan orang-orang shaleh, merasa diawasi oleh Allah, mengendalikan hawa nafsu.
Sudah jelas mengenai inner beauty? Sekarang bagaimana caranya supaya memiliki inner beauty tersebut.Seorang muslimah, dapat memancarkan aura keanggunan fisiknya dari kepribadianya sehingga dapat tampil mempesona. Agar aura kecantikan bisa terpancar, maka diperlukan adanya keseimbangan antara kecantikan fisik dan juga kecantikan batinnya.Bagaimana bisa menampilkan inner beauty? Kunci utamanya adalah harus tampil percaya diri atau PeDe, berfikiran positif, dan tidak menyesali keadaan. Mampu mengendalikan stress, dan tetap semangat dalam menghadapi segala cobaan. Manajemen hati juga penting lho! Supaya bisa terhindar dari rasa benci, dengki, iri, mencoba untuk menghargai orang lain, gaya hidup yang sehat serta pola makan yang tepat. wah berat juga yaa…tapi mulai dicoba tidak ada salahnya kan?
Lantas, bagaimana caranya mengasah inner beauty tersebut?

Pertama, berfikiran positif. Berfikir positif pada diri sendiri dan juga pada orang lain. Muslimah yang berfikiran positif diyakini dapat membuat wajah lebih bersinar karena yang ada di dalam hati dan pikiran terpancar melalui wajah dan mata. Jangan menyesali kekurangan diri, lebih baik berfikir bahwa manusia memiliki kekurangan dan juga kelebihan.
Kedua, rasa Syukur. Rasa syukur juga membuat kita terhindar dari penyakit hati. Bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan karena pada dasarnya Allah sudah menciptakan fisik kita sedemikian sempurnanya. Rasa syukur akan membuat batin terasa lebih tentram. Biasakan juga untuk mengulurkan bantuan dengan ikhlas bagi orang yang membutuhkan.
Ketiga, mengasah kemampuan intelektual. Dengan wawasan serta pengetahuan yang luas akan membuat wanita muslimah memiliki nilai tambah tersendiri.
Keempat, hal yang tidak kalah pentingnya adalah SENYUM (^_^). Karena senyum yang tulus dapat meluluhkan ketegangan jiwa dan membuat wajah lebih bersinar. Hiks! Senyumnya asal jangan disalah artikan saja yaa…..

Ciri-ciri wanita muslimah yang memiliki kecantikan inner beauty itu, mereka yang mampu bertoleransi dan berinteraksi dengan sesama, mempunyai rasa sayang terhadap siapapun, dan rendah hati serta kuat iman. Heemmm…kira-kira…sudah ada blum yaa di diri ini ciri-ciri tersebut? Yah kalau kepingin punya ciri-ciri tersebut. Tidak ada salahnya kan mencoba mengikuti saran teh ninih?

Sumber : Cuman dari google aja kok, semoga bermanfaat buat yang udah mau baca :)

Rabu, 21 September 2011

Diskripsi cinta gadis sederhana

Lagi-lagi, melulu semua pembicaraan tentang cinta. Dan hatiku pun bergetar ketika ku dengar kata cinta, hatiku bertanya siapa dan bagaimana seseorang yang pantas ku cinta...

  • Dan dia bukan lah orang yang selalu memuji dan memuja kita dengan ribuan kata cinta. Bahkan terkadang, bukan dia yang selalu bisa membuat kita tertawa disetiap saat, dan bukan pula dia yang selalu menberikan segalanya untuk kita...

  • Kami hanya seorang gadis yang tak banyak mengerti tentang cinta itu sendiri, dan ketika cinta itu masuk ke dalam hati kami, kami sambut dengan senang hati tanpa mengerti jika akan tersakiti nanti. Dan kami, gadis yang hanya bisa menjaga setia untuk kekasih kami.

  • Kami tak mengerti, mengapa selalu kami yang dihianati.. Salah besar bukan, jika kesetiaan dibalas dengan penghianatan, dan ini bukan cinta! Sadarkah kau laki-laki? Ketika kau hancurkan hati kami, sama saja kau hancurkan hati ibumu..karena wanitalah yang akan mengandung anakmu dan susah payah bertaruh dengan nyawa untuk melahirkan anakmu!

  • Cinta harusnya setia katamu padaku, namun apa yang sekarang terjadi? Kau yang menghianati. Kau yang lebih mengerti dan kau yang meninggalkanku pergi.. Cinta tak selamanya luka, cinta tak selamanya bahagia pula..
Ini jeritan hati dari kami para gadis remaja sederhana, yang tak pandai merangkai kata.
Kami tak suka pujian dan sanjungan karena hanya akan membuat kami tuli.
Kami tak butuh jemarimu (laki-laki) untuk menggenggam tangan kami, kami hanya butuh jemarimu untuk menghapuskan air mata kami jika kami sedang dirundung pilu.

Waktu demi waktu pun berlalu, yang pasti akan menjawab semua pertanyaan hati kami. Akan terbukti bahwa cinta bukanlah kata yang selalu kau bangga, cinta hanyalah rasa yang dianugerahkan Tuhan dari sifatnyaNya yang Maha Rahman lagi Maha Rahim.. Ketika kita terlahir didunia ini kita telah diberikan rasa saling menyayangi dan mengasihi sesama manusia :)
Semua tak lepas dari kuasanya, entah siapa dia yang pantas kita cinta?

"Tak pantas kau ucap cinta jika ingin membuat hati kami menangis merintih dan perih menderita! Kami sadar, kami hanyalah gadis sederhana yang mengharap kehadiran pangeran cinta dari surga, yang tak hanya tampan paras namun hatinya. "

"Saat ketakwaannya menjadi mahkota dan ibadahnya menjadi perhiasannya, jujur katanya, sopan sikapnya dan bisa menghargai wanita" lihatlah bagaimana laki-laki itu menghormati ibunya sendiri, begitulah pula dia akan menghargaimu..

Kami memahami tentang firman Tuhan kami: "Wanita yang baik akan mendapatkan pasangan hidup laki-laki yang baik pula, dan begitu sebaliknya"

Kami pun sadar, selagi menjalankan tugasMu untuk menjadi wanita masih banyak kekurangan, tak kan kita sesali seseorang yang telah menyakiti, mengingkari dan menghianati. Hati ini masih jeli dan sadar diri..jalani hidup ini dengan sederhana, wanita sejati takkan hancur hanya karena disakiti. Minta maaf, memaafkan, melupakan dan merubah diri :') 
Jangan harap kita bisa memperoleh cinta yang baik dan pasti selama kita belum bisa merubah diri :) 







Rabu, 06 Juli 2011

Hadiah yang bermanfaat untukku di sepanjang masa :)


Hari ini usiaku bertambah 1 tahun lebih tua, dan ini berarti jatah hidupku didunia ini semakin berkuranng. Ya, memang sepenuhnya usiaku ini belum aku gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Entah apa yang membuat pagi ini aku bisa bangun lebih pagi, memang aku sadar hari ini adalah hari ulang tahunku ke 17. Ini tandanya aku sudah harus dewasa, banyak anak yang menunggu ulang tahunnya yang ke 17 untuk bisa berpesta-pesta dengan teman-temannya. Wajarlah, mereka orang-orang berduit...
            Seusai sholat subuh aku mencoba keluar dari kamar, diluar ayah dan ibu pun sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Mungkin mereka akan mengucapkan selamat ulang tahun padaku nanti setelah mereka selesai bekerja. Kataku dalam hati.
            Pagi ini aku akan berangkat sekolah lebih pagi, entah apa yang membuatku merasa ingin segera bertemu dengan teman-teman. Kalau teman-teman tahu jika aku hari ini berulang tahun pasti mereka minta ditraktir makan nih. Sedangkan aku? Tidak punya banyak uang untuk mentraktir mereka... Uangku hanya tinggal 5000,00 saja. Ditambah uang saku hari ini mungkin, jika ayah punya uang juga.

***

            Sesampainya disekolah, tidak ada yang memintai aku traktiran. Dan bahkan tak satu pun teman-temanku mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Apa didunia ini tidak ada yang mengingat hari bahagiaku? Jeritku dalam hati. Hello??? Ini seharusnya menjadi hari bahagia bagiku. Tapi tak satu pun orang tahu. Mungkin aku tidak ditakdirkan seperti anak-anak lainnya yang setiap ulang tahun selalu diingat oleh orang-orang terdekatnya. Sepanjang pelajaran aku hanya diam, dan melamun membayangkan suatu keajaiban terjadi dihari ini....

                        “Rah, ngapain kamu melamun begitu?” , tanya Dina teman sebangkuiku.
                        “Tidak apa-apa kok, aku hanya kepikiran sesuatu saja Din.” , jawabku.
                        “Mending mikirinnya entar aja Rah, kalo udah istirahat. Mendingan kamu perhatiin dulu aja pelajarannya Pak Budi kali ini.” , jelas si Dina.
                        “Iya deh, makasih ya sarannya.” Jawabku singkat.

***

            Sepi, sepi, dan sepiiiiiiiiiii. Rasanya aku ingin sekali teriak sekencang-kencangnya! Inginku katakan pada dunia jika aku merasa sepi hari ini. Tak ada satu pun orang yang peduli padaku. Disaat seperti ini apakah aku harus berfikir positif untuk kesekian kalinya??? Percuma saja. Jika memang begini yang terjadi. Rasanya aku ingin pulang saja.

                        “Hay Sarah!” , sapa Dina padaku.
                        “Oh iya, hay juga Dina. Ada apa?” , tanyaku sambil berharap dia akan    mengucapkan selamat ulang tahun padaku.
                        “Aku Cuma mau tanya kok, tadi kamu mengapa kok melamun?” , tanya Dina.
                        “Oh tak apa kok, lupakan saja. Hehe.” , jawabku dengan sedikit kecewa karena apa yang aku harap tidak terjadi.
                        “Hmm yasudah, aku kira ada apa kok sampe melamun begitu kamu mikirinnya.”, kata Dina sambil tersenyum.

            Sepanjang pelajaran kali ini aku tidak lagi melamun, dan berharap agar ada yang mengucapkan ulang tahun padaku. Tapi aku tidak bisa konsen pada pelajaran sejarah kali ini. Tak henti-hentinya aku menatap jam dinding dibelakang kelas, kali ini aku berharap segera pulang. Dan berharap agar ayah dan ibu memberiku ucapan selamat. Karena siang ini kan mereka tidak begitu sibuk dengan pekerjaan mereka.

***

            Sampai dirumah kali ini ayah dan ibuku tidak ada. Bahkan gerabah-gerabah yang mereka kerjakan hanya ditinggal ditempat kerja saja. Mereka pergi kemana? Tanyaku dalam hati. Toko kerajinan milik ayah dan ibu pun tutup. Apa mereka sedang membeli cat untuk keperluan kerja mereka? Entahlah, aku tak tahu pastinya.
            Disekolah sepi, dirumahpun juga sepi. Sedih dan kecewa rasanya... Tapi, harus kecewa pada siapa aku kali ini? Sepertinya memang tidak ada yang salah pada dinamika hariku kali ini. Aku berlari keluar rumah, tak ada arah dan tujuan yang pasti dalam langkahku. Sampai akhirnya aku tertuju pada suatu pohon besar di pojok kebun, yang hanya tumbuh sendiri. Sama seperti aku, hanya sendiri, tak ada yang peduli, dan kesepian. Apakah pohon ini juga merasakan apa yang aku rasakan jika hanya sendiri dan tidak ada yang memperhatikan. Aku merasa sedih siang ini... Air mataku pun jatuh ke tanah, semoga air mataku yang jatuh kali ini bisa diserap oleh akar pohon besar ini sehinga air mataku dapat bermanfaat bagi pohon yang kesepian ini. Kataku sambil tersenyum tipis, karena konyol apa yang aku katakan kali ini.
            Coba saja pohon ini punya mulut, pasti dia akan mengatakan bahwa iya juga merasakan kesepian. Tapi untung saja yang Engkau ciptakan punya mulut hanya para manusia saja. Tapi mulutku terlalu banyak aku gunakan untuk mengeluh, bahkan hanya jarang aku merasa syukur! Seharusnya aku bisa lebih dewasa! Sarah, usiamu sudah 17 tahun. Kamu bukan lagi anak kecil yang bisanya mengeluh dan menangis jika apa yang diinginkan tidak tercapai!!!
            Setelah aku menyadari akan hal itu, mataku pun tak sangup lagi membendung air mata kesedihanku disiang ini. Semua ini harus berbalik! Aku tak mau lagi merasa kesepian, sedih, dan lain lain. Aku harus bisa bahagia, apa pun keadaannya. Aku tak mau terlalu lama terus menerus dalam keterpurukan seperti ini.
            Aku harus bisa seperti ayah dan ibuku, mereka tidak pernah mengeluh didepanku. Walau aku mengerti mereka pasti capek, dan beban untuk menghidupiku. Mereka sering merasa susah untuk bisa melunasi hutang-hutang mereka. Kami memang bukan terlahir sebagai keluarga yang mapan dan banyak harta. Tapi ayah dan ibu selalu menyayangiku dengan tulus... Melebihi harta semahal apa pun. Rasanya mereka adalah harta paling berharga bagiku. Walau hari ini mereka belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku, mungin tahun depan mereka akan ingat pada hari bahagiaku ini.

***

            Sudah cukup aku menangis dan curhat pada pohon itu. Aku ingin pulang, aku juga belum sholat duhur. Padahal ini sudah hampir masuk waktu ashar. YaAllah, maafkan hamba-Mu ini hanya karena merasa sedih jadi lupa akan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.
            Sudah sore, tapi ayah dan ibu belum juga datang. Lebih baik aku buatkan teh hangat saja untuk mereka, supaya sampai rumah mereka bisa senang.                                              
                        “Asalamualaikum...” , sambil mengetuk pintu.
                        “Walaikumsalam...” , jawabku.
                        “Ayah dan ibu habis dari mana?” , tanyaku sambil memberikan secangkir teh hangat untuk mereka.
                        “Ayah dan ibu hanya inigin pergi mencarikan hadiah untukmu nak” , kata ayah sambil tersenyum padaku.
                        “Maksud ayah apa?” , jawabku bingung.
                        “Selamat ulang tahun ya anakku sayang” , kata ibu sambil memelukku.
                        “Terimakasih ibu!!” , sambil menangis karena bahagia.
                        “Maaf ya nak, ayah tidak bermaksud melupakan hari ulang tahunmu kali ini. Namun tadi pagi ayah dan ibu benar-benar sedang sibuk nak.” , kata ayah.
                        “Iya ayah, Sarah mengerti kok.” , jawabku sambil tersenyum manis.
                        “Ini, Sarah hadiah yang ayah dan ibu kamu mampu belikan untukmu nak” , kata ibu sambil tersenyum.
                        “Makasih banyak ibu, Sarah sungguh tidak berharap ayah dan ibu akan membelikan hadiah untuk Sarah. Bahkan suatu ucapan selamat ulang tahun dari ayah dan ibu pun sudah membuat hati Sarah senang ibu.” , jawabku dengan halus.
                        “Sungguh nak? Ayah senang mendengar kata-katamu kali ini. Semoga di umur 17 kali ini kamu bisa menjadi lebih dewasa lagi, dan semakin rajin beribadah.” , kata ayah padaku.
                        “Amin ayah, semoga bisa seperti apa yang ayah dan ibu harapkan.” , kataku.
                        “Amin...” , kata ibu sambil tersenyum.
                        “Bolehkah Sarah buka hadiah ini?” tanyaku sambil tersenyum.
                        “Tentu saja boleh nak!” jawab ayah.
                        “Subhanaulloh, sebuah Al-Quran. Terimakasih ayah, terimakasih ibu.”
                        “Sama-sama nak” jawab mereka.
                        “Mungkin kado ayah dan ibu tidak seperti kado orang tua lain pada anaknya, namun ayah dan ibu hanya ingin kamu bisa mengunakan hadiah ini setiap hari. Dan sampai kapan pun, Al-Quran ini akan tetap bisa bermanfaat untukmu nak. Bahkan sampai ayah dan ibumu telah tiada. Hadiah sederhana ini akan tetap bermanfaat untukmu.” , kata ayah padaku.
                        “Iya ayah, setiap kali Sarah akan membaca Al-Quran ini. Sarah pasti akan ingat pada ayah dan ibu.” Kataku sambil tersenyum pada ayah dan ibu.

***

            Sehabis magrib hari ini, pertama kali aku membaca Al-Quran baruku. Tak lupa aku berdoa untuk ayah dan ibuku yang selama ini telah membuat hidupku bahagia dan berwarna. Mereka sungguh orangtua yang hebat dimataku. Terimakasih YaAllah, atas segala yang telah Engkau berikan pada hamba dihari ini. Rasa syukur selalu hamba rasakan, semoga hamba termaksud orang-orang yang selalu bersyukiur atas nikmat yang telah Engkau berikan.
           

Rabu, 05 Januari 2011

Kisah Seorang Gadis Shalihah

***
Zaman sekarang, setidaknya kata teman-teman saya, mencari laki-laki sholeh adalah suatu hal yang susah, akan tetapi mencari wanita yang sholehah jauh..jauh..jauh lebih susah. Saya kurang jelas, alasan ilmiahnya seperti apa, tapi fenomena yang ada di tengah-tengah masyarakat demikianlah adanya. Mungkin kondisi anomali ini yang menjadi filosofi munculnya pepatah Arab;Wanita yang sholehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.”

Berikut  ini saya akan kutipkan sebuah kisah yang sangat luar biasa. Sebuah KISAH NYATA tentang seorang wanita yang teguh dalam ketaatan kepada Tuhannya. Gadis yang Shalihah, taat Syariah dan kokoh memperjuangkan Khilafah. Kisah ini menjadi sangat istimewa karena terjadi di masa kita, masa di mana banyak wanita melupakan kodratnya, masa di mana kemaksiatan adalah suatu hal yang biasa.
Berikut kisahnya;   

**
SEORANG Gadis remaja baru pulang dari sekolahnya dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca. Setibanya di rumah, ia langsung bersimpuh di pangkuan ibunya untuk menceritakan sebab-musabab kesedihannya.
“Aduhai ibuku, sesungguhnya guruku telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang (jilbab) yang kupakai” keluh sang putri.
“Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku” sang ibu dengan bijaksana mencoba untuk memperjelas duduk permasalahannya.
“Benar, wahai ibu, akan tetapi guruku tidak menghendakinya” jawab sang putri.

Sang bunda kemudian menasihati putrinya, “Baiklah, wahai putriku, boleh saja gurumu tidak menghendaki, tetapi Allah meng­hendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat dan mudharat kepada dirinya?”
lalu Sang putri dengan mantab menjawab, “Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah, wahai ibu.”

Pada hari berikutnya, gadis itu pergi dengan mengenakan jilbab dan kerudung seperti biasanya. Tatkala gurunya melihatnya, sang guru pun langsung mencela dan memarahinya dengan keras. Gadis itu tidak kuasa menerima amarah tersebut, ditambah lagi oleh pandangan sinis dari teman-teman yang mengarah kepadanya. Maka, tidak ada yang ia lakukan selain MENANGIS meneteskan air mata.

Tidak lama kemudian, gadis itu lantas mengeluarkan kata-kata yang besar maknanya meski sedikit jumlahnya, “Demi Allah, saya tidak tahu siapa yang akan saya taati, anda ataukah Dia?”
Mendengar kata-kata padat nan tegas dari muridnya, maka sang guru pun bertanya, “Siapakah Dia itu?”
Sang gadis Shalihah itu menjawab (dengan jawaban yang luarrr biasa), ALLAH!. Apakah saya harus taat kepada anda, sehingga saya mesti memakai pakaian seperti yang anda kehendaki, tetapi saya berbuat maksiat kepada-Nya? Ataukah saya mentaati-Nya dan tidak mentaati anda?, Ah, biarlah saya akan mentaati-Nya saja, dan APA yang terjadi TERJADILAH.
  
***

SUBHANALLAH, betapa agungnya kalimat yang diucapkan gadis itu. Sebuah kalimat yang menampakkan wald (ketaatan) yang mutlak kepada Allah adzawajalla. Sang Gadis bertekad untuk berpegang kuat dan taat ke­pada perintah Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa.
**
Rasa kagum dan Salam penghormatan penting juga kita sampaikan kepada Ibundanya;
Sang Ibu yang telah menanamkan dalam diri putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sang Ibu yang telah membentuk anaknya dengan bentuk yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Sang Ibu yang telah mengajarkan sipat dan sikap taat secara totalitas kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sang Ibu yang telah menggembleng anaknya supaya tetap tegar dan kokoh di atas jalan kebenaran.

Perlu diingat, sang Gadis dan ibunya TIDAK HIDUP pada zaman Rasul, zamannya Sahabat, ataupun pada zaman Tabi’in. Sesungguhnya ia hidup pada zaman modern, zaman sekarang.

Adalah sesuatu yang langka lagi Istimewa, pada zaman sekarang ini ada seorang gadis yang bertakwa lagi berani untuk memperjuangkan kebenaran serta tidak takut akan makian dan ejekan orang-orang. Wanita seperti itu bak Berlian diantara Bebatuan. Dan tentu semua kita faham bahwa batu Berlian nilainya berjuta-juta kali lipat dari batu biasa. Maka, CARILAH atau JADILAH Batu BERLIAN !
**
Allahu a’lam

[F.Rozy]

Foto akhwat2 belgia yang sedang aksi memperjuangkan jilbab di sekolahnya...
Proud of them!